Remote-Shift – Film Fantasi, Kemajuan teknologi sekarang ini bisa dilihat dari berbagai sektor termasuk di industri perfilman. Kita bisa melihat bagaimana film yang di produksi pada tahun 80-90-an memiliki perbedaan kualitas yang cukup mencolok dengan film yang di produksi tahun 2000-an ke atas. Salah satu yang berperan dalam perbaikan kualitas film tentu saja ada pada teknologi yang semakin canggih. Film merupakan sebuah karya seni yang seharusnya bisa mewujudkan dan menerobos batas-batas imajinasi. Sebelum teknologi datang, rasanya sulit untuk menciptakan sebuah film dengan visual yang memukau sekaligus menipu. Kini, film dengan genre apapun bisa diproduksi dengan dukungan teknologi yang mumpuni, termasuk dalam hal memproduksi film bergenre fantasi.

Penggunaan teknologi pada film tidak hanya terbatas pada proses editing namun juga pada proses produksi secara keseluruhan. Misalnya saja saat pengambilan gambar digunakan kamera khusus yang bisa mengambil adegan dalam angle tertentu. Ada pula adegan-adegan yang dimana aktornya membutuhkan dukungan teknologi di badan mereka untuk bisa memperagakannya dengan baik. Hal-hal seperti ini terutama sering dilakukan ketika memproduksi film fantasi yang membutuhkan imajinasi visual yang diluar batas.

Film fantasi menggabungkan tema yang imajinatif dan fantastis seperti supranatural, sihir, cerita rakyat, mitologi, dan dunia yang imajiner ciptaan sendiri. Film fantasi disebutkan sebagai genre film yang bersifat fiksi spekulatif dan masih bisa di satu kategorikan dengan genre horor dan fiksi ilmiah. Ada banyak contoh film-film fantasi yang sudah diproduksi dan masuk jajaran box office. Contohnya saja Harry Potter, Charlie and The Chocolate Factory, Alice In Wonderland, dan masih banyak lagi.

Rekomendasi Film Fantasi Untuk Tontonan Santai

Film fantasi memiliki karakteristik yang sangat mudah dikenali. Misalnya saja, narasi atau isi cerita fokus pada hal-hal yang tidak umum terjadi pada kehidupan nyata. Dunia yang dibangun dalam film fantasi merupakan hasil imajinasi. Selain itu, plot yang digunakan juga lebih bersifat dinamis dan tidak terduga. Dalam film genre seperti ini juga banyak dilibatkan aspek-aspek intelektualitas. Dengan efek visual yang memukau, membuat film seperti ini memunculkan imajinasi tak terbatas. Berikut beberapa rekomendasi film fantasi pilihan yang bisa Anda tonton saat santai:

The Chronicles of Narnia: The Lionm The Witch, and The Wardrobe

Narnia merupakan salah satu film fantasi terbaik yang pernah ada dengan visual yang luar biasa. Film ini mengadopsi genre fantasi dan petualangan. Dalam film ini diceritakan empat bersaudara yang tinggal di Inggris bernama Peter, Susan, Edmund, dan Lucy. Setelah Perang Dunia II ebrakhir, mereka pindah ke rumah Profesor Kirke di sebuah pedesaan untuk menjauh dari London yang masih dianggap tidak aman untuk ditinggali. Di rumah baru mereka, si bungsu Lucy menemukan sebuah lemari pakaian yang menjadi gerbang ke dunia sihir bernama Narnia.

Setelah keempat saudara mengetahui lemari tersebut mereka pun memulai petualangan di negeri Narnia untuk mengalahkan Penyihir Putih yang jahat. Penyihir tersebut telah mengutuk Narnia menjadi negeri yang diselimuti es salju tanpa henti. Disana mereka membantu Aslan, seekor singa putih penjaga negeri Narnia untuk mengalahkan penyihir. Menurut ramalan disebutkan bahwa kekuasaan sang penyihir akan berakhir jika dua putra dan dua putri berhasil duduk di singgasana di Cair Paravel. Film ini sukses di pasaran dan sudah menelurkan sekuelnya yang tidak kalah seru.

The Lord of The Rings

Ini merupakan salah satu film fantasi legendaris yang hampir semua orang didunia pernah tonton. Film ini fokus pada Frodo Baggins yang merupakan seorang Hobbit muda yang ditakdirkan untuk membawa cincin berbahaya ke gunung Doom untuk menghancurkannya karena ada penyihir jahat bernama Sauron yang ingin mengambil cincin tersebut untuk menguasai dunia dengan kejahatan. Cincin tersebut telah mengalami sejarah yang panjang hingga sampai pada Frodo.

Masalahnya cincin tersebut memberikan pengaruh jahat terhadap siapapun yang memakainya. Frodo pun berkali-kali hampir mengikuti bisikan jahat cincin tersebut. Sepanjang perjalanan dia juga diikuti makhluk aneh bernama Gollum yang dulu sempat menjadi pemilik cincin namun berubah bentuk karena dikuasai kejahatan. Sepanjang perjalanan Frodo selalu diingatkan oleh Gandalf, penyihir baik untuk tetap fokus pada tugasnya. Tantangan dan rintangan yang harus Frodo hadapi tidaklah mudah karena ia berkali-kali hampir kehilangan nyawa jika tidak dibantu dengan teman-teman Hobbitnya yang menemani perjalanannya. Ada dua sekuel yang diproduksi setelah film pertama ini masih menceritakan perjalanan Frodo.

Beauty And The Beast

Film yang diadaptasi dari animasi ini merupakan salah satu film fantasi dengan sinematografi terbaik, diperankan oleh aktris cantik Emma Watson, Dan Stevens, dan Luke Evans. Film ini menceritakan kehidupan seorang pangeran yang dikutuk karena telah berani menolak cinta seorang penyihir. Pangeran dan seluruh penghuni istana dikutuk menjadi berbagai bentuk binatang dan benda rumah tangga. Di sisi lain, ada Belle yang sedang gigih untuk mencari ayahnya yang telah lama dikabarkan menghilang karena tersesat di dalam hutan sehingga tidak pernah kembali.

Setelah melakukan pencarian Belle menemukan ayahnya yang ternyata di kurung di sebuah kastil atau istana. Belle pun menawarkan untuk menggantikan posisi ayahnya untuk menjadi tahanan istana. Waktu berlalu hingga Belle memberanikan diri untuk mengenal semua pekerja yang ada di kastil. Belle juga berinteraksi dengan pangeran yang dikutuk hingga akhirnya sang pangeran jatuh hati. Bersama, mereka berusaha memecahkan misteri kutukan sang pangeran untuk mengembalikannya dan semua pegawai istana menjadi manusia seperti semula. Film ini dihiasi romansa yang manis antara gadis cantik dan pangeran menyeramkan.

Harry Potter And The Sorcerer’s Stone

Siapa yang tidak kenal dengan sosok Harry Potter, penyihir muda yang berbakat dan bijak. Harry Potter And The Sorcerer’s Stone merupakan film pertama dari series Harry Potter yang merupakan adaptasi dari novel dengan judul yang sama karya penulis J.K. Rowling. Film ini fokus pada petualangan Harry sebagai penyihir. Harry merupakan anak yatim piatu yang baru saja mengetahui bahwa dirinya memiliki darah keturunan penyihir di ulang tahunnya yang kesebelas. Dia pun dikirim untuk belajar di sekolah sihir bernama Hogwarts dimana anak-anak baik keturunan penyihir maupun anak campuran belajar mengasah kemampuan sihir mereka.

Di Hogwarts Harry bertemu dengan teman-teman baru seperti Hermione dan Ron. Bersama mereka banyak melakukan petualangan yang dibalut dengan unsur-unsur sihir. Harry juga mencoba mencari tahu kebenaran tentang orangtua kandungnya serta bagaimana mereka meninggal yang masih diliputi dengan misteri. Film ini termasuk salah satu film tersukses sepanjang sejarah sehingga dibuat 7 film lainnya untuk melanjutkan kisah petualangan Harry dan teman-temannya hingga Harry Dewasa. Sampai sekarang penggemar film Harry Potter masih sangat banyak karena film ini sangat ikonik mulai dari pernak pernik sihir hingga mantera-manteranya.

Baca Juga : Film Fantasi Underrated Yang Layak Untuk Ditonton