Remote-Shift – Industri Film Noir, Film dengan genre ini identik dengan pencahayaan yang kontras dan penuh dengan kesan misterius. Sinematografi yang gelap, jalan cerita yang menegangkan penuh intrik dan misteri membuat film noir menjadi salah satu genre yang unik di industri perfilman. Salah satu hal yang paling melekat dalam film noir tentunya geng kriminal, detektif, kepolisian, wanita cantik, dan kejahatan. Mungkin bagi sebagian orang genre seperti ini terlalu berat untuk ditonton, namun tidak bagi penggemarnya.

Film noir sudah ada sejak lama di industri perfilman dunia. Tentu saja genre ini juga cukup melekat di kalangan masyarakat luas khususnya di wilayah Amerika dan Eropa. Mungkin jika di Indonesia atau negara Asia lainnya, film dengan genre noir tidak begitu banyak peminatnya sehingga film-film noir karya orang Asia pun tentu tidak sebanyak di Amerika ataupun Eropa. Bagi mereka yang awam dengan genre noir ini, biasanya cukup kebingungan dengan sinematografi yang terkesan ‘’jadul’’. belum lagi dengan plot yang kadang maju kadang mundur secara acak. Banyak petunjuk juga yang mungkin banyak terlewatkan. Untuk itu, mari kita bahas sedikit tentang film noir, karakteristiknya, dan mengupas sedikit sejarah kedatangannya ke industri film global.

Apa Itu Film Noir?

Jika secara harfiah, maka arti dari noir yang merupakan bahasa Prancis ini adalah gelap. Jika dilihat dari karakteristik sinematiknya memang kata gelap sesuai dengan nama genre ini. Kontras yang tajam, narasi kompleks, gambar-gambar khas, serta karakter yang juga kontras antar pemain laki-laki dan perempuan, membuat film noir sebenarnya cukup mudah dibedakan dari genre film lainnya.

Film noir adalah genre film yang berasal dari Amerika sejak tahun 1940-an dimana ditampilkan berbagai cerita kriminal dengan atmosfir yang gelap dan suram. Untuk istilah penamaan noir sendiri awal mulanya diperkenalkan oleh kritikus Prancis pada tahun 1946 untuk menggambarkan serangkaian film Amerika yang menampilkan tema-tema gelap serta visual yang memiliki ciri khas. Beberapa ciri khas dari film noir seperti yang disebutkan sebelumnya ialah narasi yang lebih kompleks, suasana gelap, pencahayaan kontras tajam, kemudian narasi yang lebih cenderung tentang konflik moral, kriminalitas, serta karakter-karakter ambigu.

Pada film noir Anda akan menemukan tema yang cukup mudah dikenali yaitu berkutat seputar pembunuhan. Selain itu dalam film noir biasanya karakter utamanya bukanlah seseorang yang memegang teguh keadilan dan kejujuran. Tidak ada karakter yang benar-benar baik. Kebanyakan karakternya dibuat ambigu, memiliki sifat yang kadang bertentangan dengan moral. Biasanya karakternya memiliki prinsip sendiri yang menjadikan karakter mereka unik.

Dari segi gaya visual, film noir identik dengan pencahayaan yang cenderung minim. Sinematografi menggunakan framing dan pergerakan kamera yang dramatis. Atmosfir yang paling sering dihadirkan dalam film noir ialah kegelisahan, ketegangan, ketakutan, hasrat, dan lainnya yang lebih fokus pada perasaan-perasaan negatif. Film noir lebih banyak mengolah sisi gelap sifat manusia. Jadi jika Anda adalah orang yang merasa memegang moralitas yang tinggi, mungkin tidak akan begitu suka dengan film noir yang cenderung abu-abu dalam penyampaian moralitasnya.

Darimana Film Noir Berasal?

Seperti yang disebutkan diatas, film noir berasal dari Amerika dan ada sejak tahun 1940-an. Film ini kabarnya muncuk sebagai bentuk respons terhadap kondisi politik, sosial, dan ekonomi yang mempengaruhi masyarakat Amerika pada saat itu. Bisa dikatakan jika film noir ini tercetus dari sejarah kelam. Pada masa paska Perang Dunia II banyak dari para sineas film German expressionist yang membuat film dengan set absurd, narasi yang penuh dengan fiksi psikologis, serta teknik pencahayaan kontras yang cenderung misterius.

Paska Perang DUnia II banyak sineas German yang pindah ke Amerika dan membawa ideologi film noir ke industri perfilman di Amerika. Sehingga memberikan pengaruh yang besar terhadap industri film di Amerika saat itu hingga sekarang. Salah satu pendorong yang mendongkrak popularitas film noir di Amerika ialah fiksi kriminal eksentrik karya Raymond Chandler dan Dashiell Hammet. Keduanya gemar menelurkan fiksi-fiksi yang kental akan cerita detektif yang realistis, dan mengeksplor sisi gelap kehidupan manusia khususnya di Amerika. Karakter-karakter yang diciptakan dalam fiksi mereka pun memiliki moralitas yang kompleks dan tidak sempurna.

Ciri Khas Film Noir

Bagi Anda yang bukan penggemar film mungkin akan sedikit sulit membedakan film noir dengan film-film berbau kriminal lainnya. Namun sejatinya film noir itu memiliki beberapa ciri khas atau karakteristik yang unik yang membedakannya dari genre film lainnya. Berikut diantaranya:

Visual gelap menjadi estetika yang ditonjolkan

Film noir rata-rata menggunakan teknik sinematik gelap dimana antara cahaya dan bayangan dibuat kontras yang tinggi sehingga memunculkan kesan misterius dan menegangkan. Sinematik gelap seperti ini juga sengaja dimunculkan untuk menonjolkan aspek kegelapan dari cerita yang diangkat. Terkadang penonton merasa sinematografi film noir itu jadul padahal diproduksi di jaman modern. Namun inilah ciri khas film noir dimana hitam putih, kontras gelap dan terang menjadi estetika yang dikedepankan.

Teknik pencahayaan Rembrandt

Pada film noir juga seringkali digunakan teknik pencahayaan Rembrandt. Ini merupakan teknik pencahayaan yang menghasilkan bayangan yang tajam di wajah para aktor. Hal ini sengaja dilakukan untuk menambah kesan dramatis dan misterius khususnya pada adegan-adegan tertentu.

Penceritaan non-linear

Bagi yang menonton film noir untuk pertama kali mungkin akan sedikit di buat bingung dengan plot yang digunakan. Terkadang plotnya loncat dari masa lalu ke masa kini atau sebaliknya. Kadang plot yang non-linear ini terlihat random. Namun hal itu sengaja dilakukan untuk menambah keseruan plot cerita. Cerita tidak disampaikan secara kronologis atau berurutan dan inilah yang menambah kompleksitas yang khas pada film noir.

Karakter dengan moralitas abu

Di dalam film noir sangat jarang diceritakan karakter dengan moralitas atau karakter sempurna layaknya super hero. Yang ditonjolkan di film noir adalah sisi gelap sifat manusia. Sehingga karakter-karakternya pun memiliki moralitas yang bisa dibilang abu-abu. Karakter lebih kompleks, dan terkadang hampir melewati batas tepi hukum dan moralitas. Karakter-karakter yang banyak diangkat misalnya gangster, kriminal, detektif, mafia, dan lain-lain.

Wanita fatal atau femme fatale

Karakter wanita di film noir memiliki peran yang khas dan cukup kuat. Hampir tidak ada film noir yang tidak melibatkan wanita fatal. Ini seperti sudah menjadi elemen yang melekat di film noir. Wanita fatal ini memiliki karakter kuat, cantik, misterius, dan sering kali memiliki efek besar terhadap karakter pria utama. Wanita fatal ini juga sering menjadi pusat konflik dan intrik dalam cerita yang disajikan. Biasanya wanita fatal ini lah yang menarik karakter pria utama ke dalam sejumlah masalah atau kasus.

Baca Juga : Film Noir Korea Terpopuler Untuk Tontonan Akhir Pekan