Remote-Shift – Film Noir menarik, Setiap orang memilih untuk menonton film biasanya dengan berbagai faktor. Ada yang karena suka dengan pemainnya, ada yang suka dengan cerita didalamnya, ada yang suka tema atau genre-nya, ada juga yang menonton film hanya untuk mengisi waktu luang saja sebagai hiburan. Semua tergantung preferensi masing-masing selama menikmati maka tidak perlu dihakimi bukan?
Begitupun dengan pilihan genre film yang disukai. Tentunya setiap orang memiliki preferensi masing-masing. Lagi pula, tidak perlu memilih satu atau dua genre saja untuk dijadikan favorit. Tidak ada batasan dalam menyukai fil. Namun tidak sedikit yang penasaran kenapa banyak yang menyukai film noir, mengingat genre film ini kadang terlihat berat, membuat frustrasi, menegangkan, dan visualnya juga cenderung monoton, artinya tidak se-vibrant film pada umumnya.
Film noir mungkin bisa dibilang memiliki penggemar yang lebih sedikit dibanding genre lain seperti komedi, sci-fi, fantasi, maupun mitologi. Namun film biasanya memiliki fans-fans hardcore. Pencinta film biasanya suka mengulik berbagai hal yang disajikan dalam yang ditonton. Berbagai detail begitu di perhatikan agar tidak ketinggalan plot dan petunjuk-petunjuk cerita. Jadi jika ada yang mengatakan itu terlalu kaku dan membosankan, maka bisa jadi bukan karena filmnya tapi mungkin karena genre yang kurang masuk preferensi pribadi saja.
Apa Itu Film Noir?
Film noir merupakan genre yang cenderung mengedepankan sisi gelap manusia. Karakter-karakter yang ditampilkan biasanya memiliki moralitas yang ambigu atau anti-hero. Cerita dalam film lebih sering membahas tentang kriminalitas, skandal, kasus, dan lainnya. Film memiliki sinematografi yang khas dengan pencahayaan yang cenderung kontras dan suasana yang dibuat gelap.
Jika secara harfiah maka noir itu sendiri memiliki arti gelap atau hitam. Film noir berarti gelap atau bergenre gelap. Genre film ini berasal dari Amerika sejak tahun 1940-an yang saat itu dimunculkan sebagai respon terhadap kondisi sosial, politik dan ekonomi yang terjadi di masyarakat Amerika paska Perang Dunia II.
Pengalaman perang membawa pada ketidakstabilan dan kebingungan dikalangan masyarakat Amerika. Para veteran kembali ke rumah dengan membawa trauma mendalam dan mempengaruhi pandangan mereka terhadap dunia. Selain itu, Amerika mengalami depresi ekonomi di tahun 1930-an sehingga menimbulkan ketidakstabilan seperti maraknya kriminalitas, pengangguran, dan ketidakadikan sosial.
Selain dilatarbelakangi situasi sosial, politik, dan ekonomi Amerika, film noir juga ternyata dipengaruhi oleh sinema Eropa, khususnya Jerman. Banyak dari sineas Jerman yang memproduksi dengan genre gelap misterius, mewah, dan naratif kompleks. Hal ini terbawa ketika banyak dari warga Jerman termasuk para sineasnya yang pindah ke Amerika sehingga mempengaruhi industri perfilman di Amerika untuk memproduksi film bergenre noir.
Apa Yang Membuat Orang-Orang Tertarik Untuk Nonton Film Noir?
Tidak sedikit yang menganggap bahwa film noir tidak semenarik genre lainnya seperti genre aksi, petualangan, sci-fi, ataupun fantasi. Selain itu, kurang cocok untuk ditonton anak-anak dibawah umur karena mengandung narasi yang kompleks serta moralitas yang tidak untuk dicontoh. Lalu mengapa masih banyak yang menyukai film bergenre noir? Berikut beberapa hal yang membuat film menarik untuk ditonton:
Estetika visual yang tidak biasa
Pada film noir, estetika visual yang ditonjolkan adalah nuansa gelap. Kontras antara cahaya dan bayangan dibuat tinggi sehingga menciptakan nuansa hitam putih yang lebih kental. Sekalipun di produksi di era modern, film akan tetap disajikan dengan estetika visual gelap karena ini merupakan ciri khasnya. Estetika visual gelap ini menjadi refleksi dari karakteristik itu sendiri yang fokus pada sisi gelap sifat manusia.
Penggunaan pencahayaan Rembrandt juga menjadi daya tarik tersendiri dalam film noir. Ini merupakan teknik pencahayaan yang menghasilkan bayangan tajam pada wajah para pemainnya. Teknik ini digunakan untuk memperkuat kesan misterius, dramatis, dan menegangkan pada adegan-adegan tertentu.
Plot non-linear
Hal menarik lainnya dari film noir ialah plotnya yang tidak bisa terduga. Film memiliki plot yang non-linear. Artinya alur cerita tidak tersaji secara kronologis. Plot bisa maju di adegan satu dan bisa tiba-tiba mundur di adegan lainnya tergantung dari keinginan penulis naskah maupun sutradara. Meskipun bisa membuat bingung namun disinilah letak keseruannya. Karena setiap sisi plot memiliki petunjuk cerita yang membuat narasi semakin menarik untuk disimak. Selain itu, cerita pada sering dikemas dengan kompleksitas yang tinggi sehingga narasi yang disajikan tidak sesederhana yang dibayangkan penonton.
Karakter anti-hero
Dalam film noir, tidak ada karakter hitam dan putih. Tidak ada yang paling baik dan paling jahat. Setiap karakter memiliki keunikan tersendiri. Bahkan karakter utama pun biasanya tidak diceritakan sebagai karakter sempurna. Karakter-karakter di dibuat lebih ambigu, kompleks, dan berlapis. Ini karena film berpusat pada cerita tentang kriminalitas yang realistis yang tidak masuk dengan idealisme moralitas pada umumnya.
Atmosfir urban yang kuat
Di film noir sering menggunakan setting perkotaan sehingga atmosfir urbannya lebih kental. Suasana perkotaan yang kontras antara yang kumuh dengan yang mewah seringkali diangkat. Atmosfir jalanan yang basah, becek, dan gelap menjadi ciri khas film yang membuatnya menarik karena kadang inilah realitas di jalanan yang sebenarnya seperti apa. Atmosfir seperti ini juga disesuaikan dengan cerita yang cenderung gelap, menegangkan, misterius, dan dramatis.
Karakter femme fatale
Dalam film noir selalu dihadirkan karakter femme fatale. Ini adalah karakter wanita yang memiliki ciri khas paras yang cantik, penuh misteri, dan berbahaya bagi karakter pria utamanya. Karakter femme fatale ini sering memiliki pengaruh besar pada plot ataupun pada karakter pria utama. Wanita fatal ini biasanya memiliki relasi yang kuat dengan inti cerita. Terkadang, kasus-kasus yang diangkat di berawal dari wanita fatal tersebut. Inilah mengapa wanita fatal hampir tidak pernah terlewat kehadirannya di film noir. Mereka lah yang biasanya menjadi pusat konflik, intrik, dan drama pada cerita.
Kental kriminalitas
Film noir banyak mengangkat kisah-kisah seputar kriminalitas yang terjadi antar geng, mafia, dan sebagainya. Didalam cerita, seringkali ditonjolkan intrik, kecurangan, ketidakadilan sosial, dan isu moralitas. Ini karena film fokus pada sisi gelap kehidupan manusia sehingga kasus-kasus seperti pembunuhan, perdagangan obat-obatan, dan kegiatan-kegiatan ilegal menjadi inti cerita dalam film. Biasanya karakter dalam film terseret atau terjebak berbagai kegiatan kriminal sehingga menciptakan situasi yang tidak adil, mencekam, dan penuh konflik.
Itulah beberapa faktor yang membuat film noir menarik untuk ditonton. Bagi Anda yang senang dengan misteri, memecahkan kasus, dan melihat aksi kejahatan maka film bisa menjadi pilihan tontonan di sela-sela kesibukan. Ragam intrik dan konflik didalamnya menarik untuk dicermati.
Baca Juga : Film Noir Modern Pilihan Untuk Menemani Malam Anda