Remote-Shift – Film fantasi, dengan segala keajaibannya tanpa kita sadari telah menjadi teman setia bagi anak-anak. Dunia magis yang penuh petualangan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memainkan peran penting dalam perkembangan kognitif, emosional, dan sosial anak. Mereka bisa belajar banyak hal tidak hanya dari sekolah saja namun dari referensi film fantasy yang ditonton. Disinilah peran orang tua yang cukup penting dalam memilih, menemani bahkan mendiskusikannya dengan si kecil. Tujuannya jelas guna memperluas imajinasi anak sehingga kedepannya bisa membentuk karakter positif bagi perkembangan dirinya.
Dampak Film Fantasi bagi Anak
Seperti yang dijelaskan diatas bahwa film fantasi bukan sekedar suguhan visual canggih dengan teknologi super. Namun dibalik itu, ada pesan atau dampak yang bermanfaat buat si kecil. Beberapa diantaranya adalah :
Mengasah Imajinasi Tanpa Batas
Salah satu dampak paling signifikan dari film fantasy adalah kemampuannya untuk merangsang imajinasi anak. Melalui kisah-kisah tentang makhluk ajaib, mantra sihir, dan dunia paralel, anak-anak diajak untuk berpikir di luar pikiran mereka. Mereka mulai membangun dunia imajiner mereka sendiri, lengkap dengan karakter unik dan petualangan seru. Dan bukan tidak mungkin, akan tercipta karya baru hasil pikiran mereka sendiri.
Menggali Kreativitas
Film fantasy memicu anak-anak untuk bereksperimen dengan ide-ide baru, menciptakan cerita-cerita mereka sendiri, dan mengekspresikan diri melalui berbagai bentuk seni. Jika dibimbing terus menerus bukan tidak mungkin hasilnya diluar pemikiran kita para orang tua.
Mampu Berpikir Kritis
Dalam film fantasy, masalah seringkali diselesaikan dengan cara yang tidak konvensional. Hal ini mengajarkan anak-anak untuk berpikir kreatif dan mencari solusi yang inovatif.
Membentuk Karakter yang Kuat
Karakter-karakter dalam film fantasy seringkali memiliki sifat-sifat yang menginspirasi, seperti keberanian, keteguhan hati, dan semangat juang. Anak-anak yang mengidolai karakter-karakter ini cenderung mengadopsi sifat-sifat positif tersebut.
Nilai-nilai Moral
Film fantasy seringkali menyajikan pesan moral yang kuat, seperti pentingnya persahabatan, keberanian, dan kebaikan. Nilai-nilai ini membantu anak-anak untuk memahami konsep benar dan salah, serta mengembangkan moralitas mereka.
Empati dan Toleransi
Dengan menyaksikan berbagai karakter dengan latar belakang yang berbeda, anak-anak belajar untuk menghargai perbedaan dan mengembangkan empati terhadap orang lain.
Meningkatkan Keterampilan Kognitif
Dari film fantasy nantinya mereka akan dilatih mulai dari perkenalan pada kosakata baru dan struktur kalimat yang kompleks, sehingga meningkatkan pemahaman mereka terhadap bahasa. Selain itu, melatih kemampuan berpikir logis dan analitis anak. Hal ini dikarenakan film fantasy melibatkan teka-teki dan misteri yang harus dipecahkan. Dan ini merupakan satu tantangan bahkan cenderung cukup seru.
Sisi Gelap Dunia Fantasi pada Anak
Meskipun film fantasy menawarkan banyak manfaat, penting untuk menyadari bahwa ada juga potensi dampak negatif yang perlu diperhatikan seperti :
Ketakutan dan Kecemasan
Beberapa adegan dalam film fantasy, terutama yang menyeramkan atau menegangkan, dapat memicu mimpi buruk dan mengganggu pola tidur anak. Paparan terhadap makhluk mistis dan kejadian supernatural dapat menimbulkan rasa takut terhadap hal-hal yang tidak dapat dijelaskan.
Anti Sosial
Kecanduan menonton film dapat menghambat interaksi sosial anak dengan teman sebaya dan keluarga. Tak hanya itu, mereka juga kesulitan membedakan antara fantasi dengan realita. Yang pada akhirnya membuat mereka bingung serta memilki harapan yang tidak realistis.
Perilaku Agresif
Adegan kekerasan dalam film fantasy dapat memicu perilaku agresif pada anak, terutama jika mereka meniru apa yang mereka lihat. Belum lagi jika alur cerita yang cepat dan penuh aksi dapat membuat anak menjadi impulsif dan sulit berkonsentrasi.
Apakah Film Fantasi Mendidik atau Sekedar Hiburan?
Film fantasy memiliki daya tarik yang kuat, terutama bagi anak-anak. Namun, tidak semua film fantasy memiliki nilai edukasi yang sama. Sebagai orang tua atau pendidik, penting untuk bisa membedakan mana film yang sekadar menghibur dan mana yang juga memberikan nilai tambah bagi perkembangan anak.
Memiliki pesan moral yang jelas adalah salah satunya. Film yang mendidik biasanya menyajikan pesan moral yang jelas dan positif, seperti pentingnya persahabatan, keberanian, kejujuran, dan kerja sama. Kemudian, konflik dalam cerita seringkali menggambarkan masalah-masalah nyata yang dihadapi anak-anak, dan penyelesaiannya memberikan contoh yang baik tentang cara mengatasi masalah tersebut.
Memiliki tokoh utama yang relate dan mampu memberikan inspirasi bagi anak anak untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri. Dan tentu saja, karakter dalam film mengalami perkembangan seiring berjalannya cerita, menunjukkan pertumbuhan dan pembelajaran.
Ciri film fantasy yang mendidik lainnya antara lain menghadirkan dunia fantasi yang kreatif dan imajinatif, namun tetap relevan dengan kehidupan nyata. Begitu juga dengan detail dalam visualisasi dapat memicu rasa ingin tahu anak dan mendorong mereka untuk bertanya serta belajar lebih banyak.
Film fantasy yang mendidik seringkali memperkenalkan kosakata baru yang dapat memperkaya bahasa anak. Yang didukung dengan dialog dalam film yang bisa menjadi alat untuk menyampaikan pesan moral dan informasi yang bermanfaat.
Peran Orang Tua dalam Menonton Film Fantasi
Teknologi secanggih apapun bisa memberikan dampak positif buat perkembangan anak jika para orang tua mau menemaninya. Begitu juga dengan koleksi film fantasy yang banyak ditawarkan bukan tidak mungkin cukup banyak pelajaran yang bisa diambil.
Adapun peran orang tua selain menemani mereka menonton film fantasi, tidak ada salahnya untuk mendampinginya. Yang dimulai dari memilih memilih jenis film yang sesuai dengan usia dan tingkat kematangan anak. Kemudian melakukan diskusi setelah menonton. Yup, ajak anak-anak untuk berdiskusi tentang film yang mereka tonton. Tanyakan pendapat mereka tentang karakter, alur cerita, dan pesan yang disampaikan.
Bila perlu bantu anak-anak untuk menghubungkan cerita dalam film dengan pengalaman mereka sehari-hari. Dengan begitu, mereka akan terpancing untuk menceritakan kembali isi dari film yang mereka tonton. Jika menonton melalui TV berbayar atau platform lainnya ada baiknya memberi batasan waktu agar anak-anak tidak kecanduan dan memiliki waktu untuk aktivitas lain.
Oh ya, dibalik keseruan cerita film fantasy ternyata ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan yaitu kekerasan. Yup, tidak sedikit film fantasi mengandung adegan kekerasan yang dapat mengganggu anak-anak. Bahkan, ada juga film fantasy yang mungkin mengandung tema dewasa yang tidak cocok untuk anak-anak. Termasuk menimbulkan kecanduan sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari dan mengganggu perkembangan sosial anak.
Dan jangan lupa, untuk mengatasi rasa takut dan cemas. Jika anak menunjukkan tanda-tanda ketakutan atau kecemasan, cobalah untuk memahami penyebabnya dan berikan dukungan emosional.
Baca Juga : Berikut List Film Horor Barat Mencekam dan Merinding