Remote-Shift – Komedi merupakan salah satu genre film yang paling digemari dan tertua. Dari mulai film yang muncul masih dalam layar hitam putih hingga penuh dengan teknologi CGI seperti sekarang, genre ini tetap banyak diminati meskipun kadang ia tidak berdiri sendiri. FIlm komedi banyak disandingkan atau digabungkan dengan genre lain menjadi perpaduan karya film yang menarik baik itu komedi romantis, komedi horo, komedi satir, dan lainnya. Setiap negara memiliki para sineas yang membuat karya-karya film dalam genre komedi. Dan film komedi Jepang khususnya memiliki cita rasa unik yang membedakannya dari yang lain. Dengan tradisi komedi yang panjang yang dimulai sejak Era Heian, setidaknya ada empat bentuk komedi Jepang yang dikenal dan ini meliputi Kyogen, yang dicirikan oleh gerakan yang berlebihan, slapstick, dan satir.

Lalu ada Rakugo, komedi tradisional yang menampilkan seorang pendongeng. Ada juga Owari, jenis komedi Jepang modern yang populer digunakan dalam pertunjukan komedi tunggal. Terakhir adalah Manzai, yang menampilkan dua karakter yang bertukar lelucon secara bersamaan.

Deretan Film Komedi Jepang Yang Unik Namun Menarik Untuk Ditonton

Keempat bentuk ini masuk ke dalam film-film komedi Jepang dan menambah semangat dan variasi pada daftar film komedi Jepang yang terus bertambah dalam beberapa tahun terakhir. Di bawah ini adalah daftar komedi Jepang  (tidak berdasarkan ranking) yang menawan yang akan membuat Anda tersenyum dan tertawa terbahak-bahak, tetapi juga memiliki pesan yang kuat di dalamnya.

Our Little Sister (2015, disutradarai oleh Hirokazu Koreeda)

Film yang dinominasikan untuk Palme d’Or yang lucu namun dramatis ini merupakan karya Hirokazu Koreeda berkisah tentang tiga saudara perempuan, Sachi, Yoshino, dan Chika Kouda, yang tumbuh bersama kakek-nenek mereka setelah orang tua mereka berpisah. Ketika mereka menghadiri pemakaman ayah mereka, yang telah berpisah dengan mereka selama 15 tahun terakhir. Mereka bertemu dengan saudara tiri mereka, Suzu Asano, dan mengundangnya untuk tinggal bersama mereka.

Fine, Totally Fine (2008, disutradarai oleh Yosuke Fujita)

Film komedi ini berkisah tentang dua sahabat yang hampir berusia 30-an dan sayangnya jatuh cinta pada gadis yang sama. Konflik dan skenario lucu terjadi ketika kedua sahabat ini mencoba untuk mendapatkan perhatian gadis tersebut. Film ini disutradarai oleh Yosuke Fujita dan juga digarap oleh sutradara legendaris Juzo Itami sebagai sinematografernya. Fine, Totally Fine memenangkan Audience Award di Festival Film Asia New York 2008 dan dibintangi oleh Yoshiyoshi Arakawa, Yoshino Kimura, dan Yoshinori Okada.

Kikujiro (1999, disutradarai oleh Takeshi Kitano)

Ditulis, dibintangi, dan disutradarai oleh komedian sekaligus pembuat film Jepang Takeshi Kitano. Film ini berkisah tentang seorang anak laki-laki berusia 9 tahun yang kesepian bernama Masao (Yusuke Sekiguchi) yang berusaha mencari ibunya yang telah lama berpisah selama liburan musim panasnya. Ia bertemu dengan seorang pria yang agak kekanak-kanakan bernama Kikujiro (Kitano) yang menjadi pelindungnya dan duo yang tidak biasa ini memulai perjalanan mereka yang penuh petualangan. Film ini memenangkan dua penghargaan di Japan Academy dan dinominasikan untuk penghargaan Palme d’Or di Festival Film Cannes.

Hula Girls (2006, disutradarai oleh Sang-il Lee)

Film komedi yang mengharukan ini ditayangkan perdana di Festival Film Internasional Toronto. Sehingga Film ini berkisah tentang sekelompok gadis Jepang yang belajar menari hula dan menggunakannya untuk menyelamatkan kota pertambangan mereka, Iwaki. Film ini, yang terinspirasi oleh kisah nyata, memenangkan lima penghargaan utama, termasuk Film Terbaik di Japan Academy 2007.

The Family Game (1983, disutradarai oleh Yoshimitsu Morita)

Menerima berbagai penghargaan di festival film Jepang, The Family Game berkisah tentang keluarga Jepang pada umumnya. Sang ayah, Kosuke (Juzo Itami), menyewa guru privat untuk putranya. Shigeyuki (Ichirōta Miyakawa), yang berprestasi buruk di sekolah tetapi sangat tertarik dengan permainan roller-coaster. Film ini, yang mengangkat keluarga kelas menengah Jepang yang disfungsional yang terpengaruh oleh ekspektasi sosial. Menarik perhatian kritikus film karena penggambarannya tentang masyarakat pascamodern.

Suite Dreams (2006, disutradarai oleh Kōki Mitani)

Film laris ini ditulis dan disutradarai oleh Kōki Mitani, seorang penulis naskah drama, aktor, dan pembuat film Jepang populer yang dikenal karena penggunaan pengambilan gambar yang panjang. Sehingga Film ini sendiri mengisahkan tentang petualangan staf hotel di Hotel Uchoten bintang lima di Tokyo. Film yang dinominasikan untuk 11 penghargaan oleh Akademi Jepang ini disebut-sebut sebagai parodi dari film Grand Hotel tahun 1932 dan memberi penghormatan kepada komedi-komedi Hollywood. Para pemeran hebatnya meliputi aktor-aktor veteran dan peraih banyak penghargaan yang sudah tidak diragukan lagi kemampuan akting mereka.

Cyborg She (2008, disutradarai oleh Kwak Jae-yong)

Disutradarai oleh sineas Korea Selatan Kwak Jae-yong, yang terkenal dengan film-film seperti My Sassy Girl, komedi ini berkisah tentang Jiro. Seorang mahasiswa yang bertemu dan jatuh cinta pada seorang wanita cantik yang ternyata adalah seorang cyborg. Film ini memadukan unsur-unsur aksi, romansa, drama, dan komedi, sehingga menjadi tontonan yang menarik. Aktris dan penyanyi Haruka Ayase berperan sebagai gadis cyborg, sementara Keisuke Koide memerankan karakter Jiro.

The Happiness of the Katakuris (2001, disutradarai oleh Takashi Miike)

Dibuat oleh sineas yang sangat kontroversial dan populer yakni Takashi Miike. Film ini merupakan perpaduan komedi, musikal, dan horor yang menghibur sekaligus menggelikan. Film ini menceritakan kisah sebuah keluarga yang mengelola sebuah penginapan di pegunungan dan harus menemukan cara-cara mendadak untuk menutupi kematian tamu-tamu mereka yang tidak diharapkan. Adegan-adegan animasi tanah liat, tarian, dan mimpi semuanya digunakan dalam film aneh ini, yang secara longgar didasarkan pada film Korea Selatan The Quiet Family.

Instant Swamp (2009, disutradarai oleh Satoshi Miki)

Film tahun 2009 ini ditulis dan disutradarai oleh Satoshi Miki. Seorang pembuat film yang populer dengan film-film komedi unik seperti Adrift in Tokyo dan Turtles Are Surprisingly Fast Swimmers. Instant Swamp berkisah tentang Jinchoge Haname (Kumiko Aso). Seorang wanita muda yang energik dan ekspresif yang setelah mendapati dirinya menganggur, berusaha mencari ayahnya. Di tengah perjalanan, ia juga bertemu dengan seorang punk rocker bernama Gus (Ryo Kase) dan keduanya menjadi dekat. Film komedi yang menawan ini menggambarkan pencarian jati diri dan mengeksplorasi hubungan ayah-anak.

Tampopo (1985, disutradarai oleh Juzo Itami)

Ditulis dan disutradarai oleh penulis Jepang Juzo Itami, film ini berpusat pada pengemudi truk Goro dan Gun yang membantu mengubah toko mie milik seorang wanita bernama Tampopo agar lebih menarik bagi pelanggan. Film lucu ini menggabungkan aksi dan komedi, dan juga menampilkan cerita pendek yang berpusat pada hubungan antara makanan dan cinta. Film ini disebut-sebut sebagai Ramen Western pertama, yang merupakan modifikasi dari istilah Spaghetti Western. Para pemerannya meliputi Tsutomu Yamazaki, Nobuko Miyamoto, dan aktor Hollywood yang sedang naik daun, Ken Watanabe.

Baca Juga : Film Komedi Indonesia Yang Menggabungkan Unsur Horor