Remote-Shift – Film noir merupakan film dengan tema-tema gelap, film noir ini berkembang pada tahun 1940-an di Amerika Serikat. Film noir muncul di Indonesia tahun 1950, dimana ketika itu awal mula terjadinya perkembangan pada industri film di Indonesia. Film noir di Indonesia sama halnya dengan film noir di negara lain. Yaitu film yang memiliki elemen-elemen seperti kejahatan, kekerasan, dan juga konflik internal. Film noir terus berkembang dari tahun ke tahun, pada tahun 1970 film noir masih sama dengan filn noir yang sebelumnya, tetapi tahun 1970 film noir memiliki elemen yang lebih kompleks lagi dan mendalam. Kemudian diteruskan pada tahun 1990 sampai 2000-an, film noir lebih berkembang dan memiliki elemen yang lebih modern dan kontemporer.

Kemudian tahun 2010 sampai dengan sekarang, film noir kini memiliki elemen-elemen yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya, namun lebih kompleks dan mendalam, serta memiliki tema-tema yang sangat relevan dengan kehidupan nyata yang modern ini. Film noir memiliki ciri-ciri khusus yang tidak akan pernah sama dengan film lainnya. Adapun ciri-ciri film noir diantaranya seperti tema yang diangkat mengenai kejahatan, atmosfer yang terkesan gelap dan misterius, kemudian juga karakter yang dimainkan kompleks dan ambivalen, cerita yang tidak linear, serta penggunaan simbol atapun metafor.

Jika ditanya apakah di Indonesia ada film dengan genre noir? Ya tentu saja ada, tetapi untuk eksistensinya masih tergolog rendah jika dibandingkan dengan film lainnya. Namun beberapa filn noir sudah mendapatkan minat dan juga pengakuan dari para penonton dan kritikus. Di Indonesia film noir terbagi menjadi dua jenis, yaitu film noir klasis dan film noir modern.

Daftar Rekomendasi Film Noir Indonesia

Meskipun tidak sepopuler film noir dari negara lain, akan tetapi film noir Indonesia cukup mengesakan. Dengan seringkali menampilkan realita kehidupan di kota metropolitan, yang mempunyai banyak sekali sisi gelap seperti kekerasa, kerusuhan, korupsi, dan juga tindak kriminal lainnya. Penasaran dengan filmnya? Maka dari itu, mari simak beberapa penjelasan singkat mengenai rekomendasi film noir di Indonesia.

Kuldesak

Kuldesek merupakan film yang rilis pada tahun 1998, film yang dibintangi oleh Ryan Hidayat, Oppie Andaresta, dan Torro Margens, dan disutradari oleh Mira Lesmana, Riri Riza, dan Rizal Mantovani. Film kuldesak bergenre noir comedy.

Film kuldesak menceritakan tentang empat pemuda Jakarta pada tahun 1990. Dimana ketika itu mimpi menjadi konflik dalam film, setiap orang memiliki mimpi akan tetapi tidak dapat dibarengi dengan kenyataan yang ada, sehingga keempat tokoh membuat keputusan dan membuat pilihan yang radikal.

Tokoh Aksan bermimpi untuk membuat sebuah film, akan tetapi tidak mendapat dukungan dari ayahnya meskipun ia kaya, tokoh Andre adalah seorang musisi galau yang teridentifikasi dengan idolanya yaitu Kurt Cobaik, kemudian tokoh Dina seorang penjual tiket bioskop yang memiliki obsesi untuk menjadi pewara televisi terkenal, dan tekahir tokoh Lina seorang pekerja agensi yang selalu mendapatkan tekanan dari atasannya untuk melakukan lembur.

Pada suatu malam, tokoh Lina mengalami pelecehan seksual, akan tetapi bukanya dilaporkan kepada pihak yang berwajib, Lina dengan tekadnya memutuskan untuk melakukan dan berniat main hakim sendiri.

Jakarta Undercover

Film yang disutradarai oleh Lance dan naskah ditulis oleh Joko Anwar. Film ini merupakan hasil adaptasi novel dengan judul yang sama yaitu Jakarta Undercover karya Moamar Emka. Kemudian film ini dibintangi oleh Luna Maya, Lukman Sardi, Fachri Albar, dan Christian Sugiono.

Film ini menceritakan tentang seorang gadis yang membunuh ayahnya. Vikitra mempunyai keinginan untuk menyelematkan ibunya, karena ayahnya mempunyai kepribadian yang abusive dan temperamental, oleh karena itu ibunya seringkali mendapatkan tindakan kekerasan. Itulah alasan kenapa Vikitri membunuh ayahnya, setelah berhasil membunuh ayahnya ia pergi kabur besama adiknya ke Jakarta.

Setelah sampai di Jakarta, Virkitri bekerja dengan menyamar sebagai seorang waria. Hal tersebut dilkukan untuk menafkasi adiknya, Virkitri bekerja di salah satu klub malam Jakarta. Suatu malam, Virkitri tidak tega meninggalkan adiknya, dengan berat hati adiknya dibawa ke tempatnya ia bekerja, kemudian ia simpan adiknya di ujung atau sudut ruangan. Ketika adiknya sedang menunggu Virkitri bekerja secara tidak sengaja ia malah melihat sesuatu yang seharusnya tidak ia lihat, yaitu adiknya Virkitri menyaksikan kejadian pembunuhan yang dlakukan oleh haryo seorang anak pejabat.

Jakarta vs Everybody

Film yang dibintangi oleh Jefri Nichol, Wulan Guritno, Ganinda Bimo, dan Dea Panenda. Sehingga Film ini disutradarai oleh Ertanto Robby Soediskam dan diproduksi oleh Pratama Pradana Picture. Film ini menceritakan tentang bagaimana sisi gelap kehidupan di kota metropolitan, hal tersebut dilihat dari sudut pandang para perantau.

Film Jakarta vs everubody menceritakan tentang seorang pria bernama Dom, ia berusia 23 tahun dan bertekad untuk merantau ke Jakarta. Tujuan Dom ke Jakarta adalah untuk merubah nasibnya, dimana Dom ingin membuat mimpinya menjadi kenyataanya, yaitu menjadi seorang aktor terkenal di ibu kota. Untuk mewujudkan mimpinya memang bukanlah hal mudah, Dom harus menghadapi dan merasakan betapa kerasnya tinggal di Ibu kota.

Dom akhirnya mendapatkan peran dalam sebuah projek, akan tetapi ia dilakukan tidak seperti semestinya. Dom merasa itu membuat harga dirinya terluka, dan tidak menerima akan perlakuan semena-mena orang-orang pada dirinya. Untuk penghasilan ada namun tidak cukup, hingga akhirnya Dom meninggalkan lokasi syuting berniat untuk mencari pekerjaan lain yang lebih pasti.

King of Rock City

Film dengan genre neo-noir yang rilis pada tahun 2013, film ini menceritakan tentang kehidupan di sebuah lingkungan yang tidak begitu harmonis. Ada tiga orang yang bersahabat, yaitu Dey, Ba’on, dan Sabun, mereka semua tinggal di lingkungan marjinal di Jakarta. Dimana tempat tersebut tidak mempunyai kepastian, kemanan, dan juga keharmonisasian.

Dey memiliki karakter yang tidak pernah takut apapun, kemudian Ba’on tidak bisa berbicara karena lidahnya terpotong, dan terakhir Sabun, ia seorang pemuda yang religius. Dey dan Ba’on bekerja sebagai penjual ganja olahan prof. Sedangkan Sabun berjualan DVD bajakan, dan Sabun tanpa sadar bahwa dagangannya termasuk ilegal.

Pada suatu hari Ba’on membantu dan menolong Mel yang hampir dirampok. Sedangkan Iwa merupakan seorang pejabat dalam transportasi yang hidup di bawah akan bayang-bayang istrinya, yaitu Bu Yamin. Iwa sebenarnya memiliki cita-cita menjadi seorang pemusik hiphop, tetapi cita-cita tersebut sudah Iwa tinggalkan. Jadilah Iwa seorang pejabat, meskipun tidak sebanding dengan keberhasilan istrinya.

Tanpa Hurup “R”

Film ini diadaptasi dari novel dengan judul yang sama yaitu “tanpa hurup R”. Menceritakan tentang kehidupan Budi ia seorang anak muda yang tinggal di sebuah kota kecil tepatnya di Jawa. Budi mempunyai kebiasaan yang unik, yaitu Budi tidak pernah mengucapkan kata-kata yang terdapat huruf R di dalamnya.

Baca Juga : Menelusuri Keindahan Pantai Eksotis di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Surga Kecil yang Menanti untuk Dikunjungi