Remote-Shift – Horor adalah salah satu genre yang dirancang untuk memancing adrenalin, ketegangan, dan ketakutan dari penontonnya. Namun, tidak semua film horor memiliki dampak yang sama. Sebuah penelitian terbaru yang menggunakan pengukuran detak jantung telah menentukan film horor mana yang benar-benar “paling menakutkan berdasarkan sains.
10 Film Horor Paling Menakutkan Berdasarkan Sains
Berikut adalah daftar 10 film horor paling menyeramkan berdasarkan sains:
Sinister (2012)
Film ini sering disebut sebagai salah satu film horor paling menakutkan sepanjang masa, dan penelitian mendukung klaim tersebut. Dengan alur cerita yang gelap tentang seorang penulis kejahatan yang menemukan film keluarga lama yang menunjukkan pembunuhan mengerikan, “Sinister” menciptakan suasana mencekam dari awal hingga akhir. Film ini menghasilkan rata-rata detak jantung penonton sebesar 86 bpm (beats per minute), jauh lebih tinggi dari rata-rata normal.
Insidious (2010)
Disutradarai oleh James Wan, “Insidious” berhasil menciptakan ketegangan mendalam melalui penggunaan efek suara yang intens dan jump scare yang efektif. Penonton mencatatkan lonjakan detak jantung hingga 133 bpm saat adegan paling menakutkan. Cerita tentang keluarga yang mencoba menyelamatkan anak mereka dari dimensi lain berhasil memadukan elemen supernatural dengan ketakutan primal.
The Conjuring (2013)
Film ini adalah salah satu karya terbaik dari James Wan. Berdasarkan kisah nyata, “The Conjuring” mengisahkan penyelidikan paranormal oleh pasangan Ed dan Lorraine Warren. Kombinasi cerita nyata, atmosfir kelam, dan momen mengejutkan membuat film ini menjadi salah satu yang paling mengerikan. Penonton rata-rata mencatatkan detak jantung sebesar 85 bpm, dengan lonjakan hingga 129 bpm pada adegan tertentu.
Hereditary (2018)
“Hereditary” membawa horor ke tingkat baru dengan kisah tragis keluarga Graham yang perlahan terurai karena kehadiran kekuatan supranatural. Film ini dikenal karena pendekatan psikologisnya yang mengganggu dan adegan mengejutkan yang tak terduga. Penelitian menunjukkan bahwa “Hereditary” membuat penonton tetap waspada, dengan rata-rata detak jantung 83 bpm.
Paranormal Activity (2007)
Film found footage ini membawa sesuatu yang segar ke genre horor. Dengan anggaran kecil, “Paranormal Activity” berhasil menciptakan rasa takut yang sangat realistis melalui aktivitas supranatural yang perlahan meningkat. Detak jantung penonton mencapai lonjakan hingga 127 bpm, terutama saat adegan terakhir yang mengejutkan.
It Follows (2014)
“It Follows” memberikan pendekatan yang unik terhadap horor dengan premis tentang entitas misterius yang terus mengejar korbannya. Atmosfer yang penuh ketegangan, skor musik yang mengganggu, dan ide cerita yang orisinal menjadikan film ini sangat efektif dalam menimbulkan ketakutan. Penonton mencatatkan rata-rata detak jantung 81 bpm selama menonton.
The Babadook (2014)
Film horor psikologis asal Australia ini berfokus pada seorang ibu dan anaknya yang dihantui oleh entitas supranatural yang disebut Babadook. Cerita ini menjadi simbol depresi dan trauma, membuatnya lebih dari sekadar film horor biasa. Dengan ketegangan yang konsisten, “The Babadook” mencatatkan detak jantung penonton rata-rata sebesar 80 bpm.
A Quiet Place (2018)
Berbeda dengan film horor lainnya, “A Quiet Place” menggantungkan ketegangan pada keheningan. Dalam dunia di mana suara sekecil apapun bisa memanggil makhluk pemburu mematikan, film ini membuat penonton tegang sepanjang durasi. Penonton mencatatkan lonjakan detak jantung hingga 123 bpm saat adegan-adegan paling menegangkan.
The Descent (2005)
Film ini menggabungkan horor psikologis dengan ketakutan claustrophobia. Cerita tentang sekelompok wanita yang menjelajahi gua yang ternyata dihuni oleh makhluk-makhluk mematikan ini berhasil menciptakan suasana mencekam. Detak jantung penonton mencapai rata-rata 79 bpm dengan lonjakan pada adegan-adegan aksi mendebarkan.
The Exorcist (1973)
Sebagai salah satu film horor klasik, “The Exorcist” tetap menjadi standar emas dalam genre ini. Kisah pengusiran setan yang intens membuat film ini tetap relevan meskipun telah berusia lebih dari 40 tahun. Penonton mencatatkan detak jantung hingga 83 bpm, membuktikan bahwa film ini tetap memiliki daya tarik tersendiri.
Bagaimana Sains Mengukur Ketakutan?
Penelitian yang menentukan film horor paling menakutkan ini melibatkan pengukuran detak jantung sebagai indikator utama ketakutan. Ketika seseorang merasa takut, sistem saraf simpatik mereka aktif, menyebabkan peningkatan detak jantung. Dengan membandingkan data detak jantung penonton selama menonton berbagai film, para peneliti dapat mengidentifikasi mana yang paling efektif dalam memicu respons ketakutan.
Kesimpulan
Film horor adalah bentuk seni yang sangat subjektif, tetapi sains memberikan cara untuk mengukur dampaknya secara objektif. Daftar ini menunjukkan bahwa film dengan kombinasi cerita yang kuat, atmosfer yang mencekam, dan penggunaan jump scare yang efektif memiliki dampak yang lebih besar pada penonton. Jika Anda mencari pengalaman horor yang benar-benar menegangkan, film-film ini adalah pilihan terbaik.
Baca Juga : 7 Film Horor Tayang di Bioskop pada Januari 2025, Ceritanya Bikin Jantung Berdebar