Remote-Shift – Film Pendek, Menonton film-film pendek di YouTube bisa menjadi solusi bagi kamu yang ingin tontonan ringkas durasi singkat. Terlebih lagi, film pendek rata-rata berdurasi maksimal 30 menit tetapi mampu mengemas kisah yang menghibur dan memberi kesan mendalam. Sejak meledaknya Tilik pada 2018, kini banyak sekali pilihan film pendek bagus dengan tema yang mindblowing. Kini, kamu bisa menonton berbagai judul film pendek menarik yang tentunya bisa diakses secara gratis dari YouTube.
Tilik
Pada 2018, film pendek Tilik berhasil membuat viral di jagad maya karena tokoh ikonik bernama Bu Tejo. Film ini menceritakan tentang perjalanan sekelompok ibu-ibu desa yang melakukan kunjungan atau “tilik” dalam bahasa Jawa ke salah satu rumah warga.
Kisah berpusat pada perjalanan singkat mereka yang menampilkan gambaran kehidupan masyarakat pedesaan yang berhasil menyentuh hati penonton. Film Tilik sangat layak ditonton karena ceritanya yang menghibur sekaligus mengharukan dalam menggambarkan pandangan masyarakat desa.
Saat masa penayangannya, film Tilik mungkin berhasil menciptakan sensasi baru karena menjadi film pendek yang telah mengumpulkan 10 juta penonton di YouTube. Selain itu, film yang disutradari Wahyu Agung Prasetyo dan ditulis Bagus Sumartono ini menoreh penghargaan sebagai pemenang kategori Film Pendek Terbaik dalam Piala Maya 2018.
Lemantun
Adapun film pendek berjudul Lemantun tayang pada 2014 silam dan sudah bisa ditonton di YouTube sejak April 2020. Film ini merupakan sebuah karya garapan sutradara kondang Wregas Bhanuteja, yang mana berhasil membawanya meraih sederet penghargaan di kancah perfilman Indonesia.
Film Lemantun menceritakan tentang pemberian sebuah warisan yang akan diberikan oleh seorang ibu untuk lima orang anaknya. Lemantun berarti lemari, dan dalam film ini benda Lemari tersebut akan menjadi benang merah cerita yang akan membuat emosi penonton campur aduk. Benda lemari yang menjadi warisan sang ibu mungkin terdengar tidak istimewa, tetapi film Lemantun mengajak penonton mengungkap makna dibalik lemari tersebut.
Masalah mulai datang di kala Tri, salah satu anak dari sang ibu, merasa kebingungan saat harus mengangkat lemari tersebut. Lemantun kemudian menyajikan kisah bagaimana penyelesaian masalah ringan tersaji dalam sebuah film pendek yang memikat.
Please Be Quiet
Please Be Quiet merupakan film pendek yang mengangkat isu tentang pelecehan seksual. Film ini menceritakan tentang seorang karyawan yang tanpa sengaja menyaksikan insiden tidak senonoh di tempat kerja, dia harus memikirkan tindakan apa yang harus diambil. Film mengedukasi penonton pentingnya bersuara mendukung korban yang bungkam akibat mendapat perlakuan tidak pantas di kantor.
Sebagai film pendek, film Please be Quiet ini menarik untuk ditonton karena jeli dalam menampilkan angle cerita. Mengangkat isu yang sensitif di masyarakat, film pendek yang disutradari oleh William Adiguna ini masuk dalam nominasi Film Cerita Pendek Terbaik versi Piala Maya 2021. Bahkan, berhasil menjadi film Pilihan Resmi pada penghargaan Jakarta Film Weekend 2021. Kini kamu bisa menontonnya di kanal YouTube William Adiguna.
Singsot
Singsot merupakan film pendek horor berbahasa Jawa yang menampilkan tema tentang mitos bersiul. Film yang disutradari Wahyu Agung Prasetyo ini dapat kamu saksikan di YouTube secara gratis. Cerita berpusat pada seorang anak laki-laki yang diberi nasehat oleh neneknya untuk tidak bersiul di malam hari. Hingga tak lama kemudian, terjadi berbagai kejadian menyeramkan yang membuat anak itu tidak berani bersiul lagi. Film pendek layak ditonton karena mengangkat mitos yang populer bagi masyarakat Indonesia. Film ini juga memberikan pesan moral tentang pentingnya mendengarkan nasihat dari orang yang lebih tua.
KTP
Film yang digarap oleh sutradara Bobby Prasetyo dan diproduksi ASA Film ini rilis pada 2017. Meski sudah cukup lama, kisahnya masih relevan dengan penonton masa kini sehingga cocok kamu tonton secara gratis di YouTube. Dari film berdurasi 15.32 menit ini penonton bakal sadar bahwa banyak kebijakan negara yang kurang mengakomodir kebutuhan rakyatnya. Apalagi bagi rakyat yang relevan dengan tokoh utama film, seorang kakek sebatang kara yang tidak memiliki identitas resmi. Didukung dengan percakapan dan sinematografi menarik, film ini mungkin mampu menyayat hati para pemegang kuasa karena menampilkan kritik sosial yang tajam.
Pemean
Film pendek berdurasi 11 menit ini diproduksi oleh Paniradya Keistimewaan Yogyakarta pada tahun 2020. Menceritakan tentang dua orang perempuan yang hidup bertetangga di suatu desa dan sering mengobrol sambil melakukan pekerjaan rumah tangga seperti menjemur dan mengambil pakaian.
Film ini mengangkat tema unik dengan sudut pandang yang jarang ditampilkan. Pemean atau dalam bahasa Jawa berarti jemuran, adalah sebuah film yang mengambil latar tempat di jemuran rumah. Pemean menangkap momen dalam kehidupan sehari-hari yang terkesan sederhana tetapi banyak mengandung pesan moral. Film ini juga mengajak penonton untuk memahami lebih dalam tentang kehidupan bersosial di masyarakat.
Lamun Sumelang
Lamun Sumelang merupakan film horor 18 menit yang mengusung latar lingkungan Sunda. Judulnya terdiri dari kata lamun yang berarti jika, dan sumelan yang artinya khawatir. Terdapat alur cerita yang mendebarkan dan mampu membuat penonton merasa cemas mengikuti kisah dari tokoh-tokohnya. Agus, seorang pria paruh baya merasa putus asa melihat anak satu-satunya yang jatuh sakit. Dia rela melakukan apa saja untuk menyembuhkan penyakit sang anak. Film ini juga menampilkan adegan-adegan menegangkan yang cukup membuat penontonnya terkejut.
Natalan
Seperti judulnya, film berdurasi sekitar 28 menit ini menampilkan kisah pilu seorang ibu yang menunggu anaknya pulang untuk merayakan natal bersama. Film ini memiliki sinematografi yang cantik karena menampilkan pemandangan-pemandangan estetik. Namun dibalik keindahan visualnya, ending film ini justru menguras air mata penonton yang merasa iba pada nasib sang ibu. Film ini digarap oleh sutradara Sidharta Tata dan telah ditonton sebanyak 400 ribu orang di YouTube. Bahkan, Natalan masuk nominasi Festival Film Indonesia 2015.
Menanti Keajaiban
Film pendek berjudul Menanti Keajaiban ini menampilkan aktor Wafda Saidan dan Aghniny Haque. Kisahnya berpusat pada dua orang tokoh yang merasa alur hidupnya mengikuti apa yang telah dibuat oleh penulis. Kinah, tokoh utama dalam film berusaha mencari tahu siapa penulis yang telah menggariskan kisah hidup mereka. Film berdurasi 20.17 menit ini disutradari oleh Angga Dwi Sasongko dan diproduksi oleh Visinema Pictures. Menariknya, film ini ternyata merekam semua adegan hanya dengan smartphone.
Ruah
Film pendek ini pernah meraih kemenangan di ajang Piala Citra. Alurnya menceritakan tentang seorang kakek yang meminta izin istrinya untuk menikah lagi, namun sang istri tidak memberikan izin kepada suaminya. Sejak saat itu, sang kakek mengalami banyak kejadian aneh dalam hidupnya.
Itulah deretan film pendek Indonesia yang bisa kamu saksikan di YouTube. Semua film di atas tentunya tidak kalah dengan film-film yang tayang di bioskop. Jadi, mana yang kamu tonton?
Baca Juga : 4 Film Pendek Indonesia dengan Cerita Paling Menarik