Remote-Shift – Film – film Noir, Korea memiliki industri perfilman yang berkembang dengan cukup pesat. Korea Selatan memang banyak dikenal dengan K-pop dan k-dramanya yang mendunia. Namun film-film asal negeri ginseng ini juga banyak disukai secara internasional. Ada banyak hal yang membuat film korea menarik. Namun yang paling menonjol adalah kemampuan akting para aktor dan aktrisnya. Mereka tidak segan untuk mengeluarkan ekspresi yang sesuai dengan jalan cerita membuat penyampaian cerita lebih terasa mengena ke hati penonton. Selain film romantis, ternyata Korea juga punya film-film keren.
Film noir Korea biasanya mengangkat konflik atau kasus-kasus kejahatan di masyarakatnya dimana biasanya berbagai geng atau mafia ikut terlibat. Dengan cerita yang menarik dan narasi yang kompleks, film-film noir Korea tidak kalah dengan film-film noir produksi Barat. Sinematografi perfilman Korea juga semakin maju sehingga dalam memproduksi film pun sudah sangat mumpuni untuk bisa benar-benar menciptakan suasana gelap, menegangkan, intens, dan dramatis ala film noir.
Tidak sulit bagi industri film korea untuk memasarkan film-film berkualitas ke kancah internasional, apapun genre yang dipilih termasuk genre noir. Ini karena Korea sendiri sudah memiliki pangsa sendiri dimana banyak penggemar Korea yang sedikitnya sudah familiar dengan kultur Korea baik dari segi bahasa, makanan khas, hingga isu-isu sosial yang paling umum. Korea juga sudah banyak memproduksi film-film berkualitas yang bersaing secara internasional.
Rekomendasi Film Noir Dari Korea Selatan
Korea Selatan terkenal dengan berbagai karakteristik khas termasuk dari segi perfilman. Korea Selatan tidak kekurangan para aktor bagus dengan kemampuan akting luar biasa. Sehingga tidak sulit untuk memproduksi film dengan genre apapun termasuk film noir. Anda yang terbiasa nonton film noir Barat, mungkin sudah saatnya untuk mencoba menikmati film-film noir Korea Selatan yang tidak kalah keren dan berikut beberapa rekomendasinya:
Oldboy
Film yang dirilis tahun 2003 ini disutradarai oleh Park Chan Wook yang mana dia adalah salah satu sutradara top di industri perfilman Korea Selatan. Serta film ini berfokus pada karakter seorang pengusaha paruh baya yang tiba-tiba di culik dan di tahan sampai lima belas tahun lamanya. Film ini juga diperankan oleh Choi Min Sik yang memerankan karakter Oh Dae Su. Film ini benar-benar menyuguhkan karakteristik yang khas dimana atmosfir di dalamnya dibuat sedemikian rupa sehingga mneghadirkan rasa takut, tegang, dan emosional.
Ada berbagai adegan ikonik di film ini salah satunya ketika karakter Oh Dae Su ini memakan gurita mentah. Penonton sebaiknya tidak sedang makan saat nonton adegan ini karena adegan ini terlihat sangat realistis. Selain itu ada juga adegan pukul palu di koridor yang bisa dibilang gory. Namun memang inilah unsur-unsur khas film noir. Sinematografi film ini banyak menerima pujian dari para kritikus film karena semua aspek benar-benar dikemas dengan rapi. Visualisasi suram dan menyeramkan bisa tersalurkan dengan baik ke penonton melalui teknik pengambilan gambar dan pencahayaan yang tepat.
Memories of Murder
Dari judulnya saja sudah menakutkan, bukan? Film ini dirilis tahun 2003 dan disutradarai oleh Bong Joon Ho yakni sutradara top korea yang juga menelurkan karya yang berhasil menggebrak industri perfilman dunia lewat karyanya Parasite. Memories of Murder ini menceritakan tentang kasus pembunuhan berantai yang belum juga bisa terpecahkan di sebuah pedesaan. Unsur misteri, horor, dan kriminal sangat kuat di film ini.
Film ini di bintangi aktor papan atas Kang Ho Song dan Kim Roi Ha yang masing–masing memerankan karakter detektif Park Doo Man dan Cho Yong Koo. Kedua detektif tersebut memiliki cara yang berbeda dalam memecahkan kasus. Yang satu lebih mengandalkan nalurinya, yang lain lebih mengandalkan logikanya. Film ini sendiri diangkat dari kisah nyata dari kasus pemerkosaan dan pembunuhan yang terjadi 90 tahunan yang lalu di Korea Selatan. Film noir ini sukses di pasaran karena sinematografi yang sempurna. Plot cerita yang tidak terduga hingga narasi yang kompleks membuat film ini begitu dinikmati. Kesan noir juga sangat kental karena sudut pandang detektif yang digunakan sehingga semua detail kejahatan akan disajikan dengan epik meski mengerikan.
New World
Film ini di rilis pada tahun 2013 lalu dan telah berhasil memenangkan penghargaan untuk kategori Aktor Terbaik dalam Blue Dragon Award. Film ini merupakan film dengan genre noir, misteri, horor yang kental. Di film ini diceritakan seorang polisi yang bernama Ja Seong yang diperankan oleh Lee Jung Jae. Ia menyamar dan masuk ke sebuah sindikat mafia berbahaya. Posisinya berbahaya ketika bos nomor satu di Goldmoon Grup terbunuh secara tiba-tiba sehingga kesetiaannya diuji disana.
Terbunuhnya bos besar, maka muncul dua kandidat yang akan menggantikan posisinya dan menjadi penerus di Goldmoon yaitu Jung Chung yang diperankan oleh Hwang Jung Min dan Lee Joong Goo yang diperankan oleh Park Seong Woong. Ja Seong semakin dilema karena ia terjebak semakin jauh dalam dunia mafia yang kejam dan penuh dengan kekejian sementara ia tetap harus menyelesaikan tugasnya sebagai mata-mata kepolisian.
Elemen noir di film ini sangat terasa terutama dari plot cerita yang penuh intrik dan misteri. Moralitas menjadi isu yang juga diangkat disini dimana polisi dan mafia memiliki pandangan yang bertolak belakang. Sinematografi film ini sangat rapih mulai dari teknik pencahayaan hingga pengambilan adegan khususnya saat adegan-adegan aksi yang membuatnya terlihat intens dan menegangkan.
Nameless Gangster: Rules of the Time
Film noir Korea ini dirilis pada tahun 2012 dan menjadi salah satu film paling berkesan di industri perfilman Korea. Bahkan banyak yang memparodikan adegan-adegan dari film ini di ebrbagai acara hiburan. Film ini dibintangi oleh aktor kawakan Choi Min Sik yang berperan sebagai Choi Ik Hyung. Ia merupakan seorang sindikat gangster yang berada di bawah pimpinan sosok Choi Hyeong Bae yang diperankan oleh aktor kelas A, Ha Jung woo dimana dia adalah salah satu ketua gangster di Busan.
Choi Ik Hyung yang sebelumnya pernah bekerja sebagai tim inspeksi di pelabuhan menemukan berbagai indikasi kecurangan serta penyelundupan transaksi bisnis. Kemudian dia justru tertarik dengan dunia ilegal ini karena ingin memperkaya dirinya dan dia memutuskan untuk bergabung dengan gangster mafia.
Film ini menggunakan unsur noir dengan baik dimana plot menggunakan alur maju mundur. Terdapat berbagai twist yang tidak terduga dan membuat penonton bingung sekaligus heran namun tetap seru. Film ini sarat akan keambiguan moralitas. Sisi gelap kehidupan manusia banyak ditonjolkan disini bagaimana keserakahan, pengkhianatan, dan kekuasaan menjadi inti dari jalan cerita. Film ini mengambil latar era 80-90an Korea sehingga visualisasi yang ditawarkan terlihat jadul dan khas noir.
Baca Juga : Jenis dan Rekomendasi Film Noir Terbaik Sepanjang Masa