Remote-Shift – Mendeskripsikan film noir sebenarnya cukup sulit. Anda akan tahu saat Anda melihatnya. Namun jika dijelaskan ciri-ciri film noir biasanya film ini penuh dengan suasana jalanan yang gelap dan basah, kamar-kamar hotel yang remang, rokok dan asap yang mengepul, laki-laki maupun wanita yang penuh dengan misteri dan pengkhianatan, serta kriminalitas yang terjadi dibelakang layar. Hal-hal seperti itu banyak ditemukan pada film bergenre noir.
Anda mungkin pernah melihat film yang menceritakan detektif yang memiliki sifat arogan, kadang tidak suka ikut aturan namun mengejar pelaku aktivitas ilegal yang sulit untuk ditangkap. Film noir sebenarnya tidak terbatas pada kisah seputar kejahatan atau kekerasan yang dilakukan kalangan elit saja. Namun film noir juga bisa mengangkat sisi-sisi gelap berbagai sudut pandang kehidupan seperti rumah tangga, persahabatan, dan hubungan manusia lainnya, dikemas dengan konflik intens dan narasi yang berat.
Film noir sendiri dipopulerkan di Amerika dan Eropa namun banyak juga negara-negara di Asia yang mulai mengadopsi genre ini. Di film-film noir banyak diungkap bagaimana pondasi tradisional mulai rusak paska peperangan. Kemiskinan, kerusakan dan kesengsaraan digabung dengan fatalisme menciptakan kisah-kisah ambigu seputar hukuman dan kejahatan, polisi yang tidak taat hukum, serta gangster yang merajalela.
Masuknya Film Noir Ke Wilayah Asia
Masuknya genre noir ke wilayah Asia tentunya dipengaruhi banyak hal salah satunya adalah kondisi sosial politik dan ekonomi yang terjadi paska Perang Dunia II dimana dampaknya bisa dirasakan semua negara di dunia. Jepang disebutkan sebagai pionir yang mengadopsi film-film bergenre dan hal ini.
Setelah Jepang, Hong Kong juga mulai mengadopsi film bergenre noir sekitar tahun 1980-an. Industri film Hong Kong banyak menggunakan latar kehidupan malam perkotaan dimana unsur-unsur drama seperti pengkhianatan, kesetiaan, persaudaraan, dan perlawanan menjadi tema yang paling sering diangkat. Begitupun dengan para sineas di Korea yang mulai banyak mengadopsi film-film keren penuh dengan intrik dan pertumpahan darah, sebut saja diantaranya film Oldboy dan I Saw The Devil yang berhasil mengubah pola industri perfilman Korea dan semakin banyak yang menyukai genre seperti ini hingga sekarang.
Rekomendasi Film Noir Pilihan Dari Negara-Negara Di Asia
Film noir dalam bahasa apapun akan tetap menimbulkan berbagai perasaan dan emosi negatif seperti ketakutan, ketegangan, kepanikan, dan lainnya. Berikut beberapa film dari berbagai negara di Asia yang wajib untuk ditonton terutama untuk par pencinta genre ini:
Metro Manilla
Film ini merupakan film genre noir buatan Filipina yang dirilis pada tahun 2013 silam. Film noir ini mengadopsi tema crime thriller dimana didalamnya menceritakan kisah seorang petani bernama Oscar. Ia membawa pindah keluarganya ke Manila untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Namun ia malah terjebak dalam sebuah misi untuk mencuri box yang berisi uang. Alur film ini sangat intens terlebih ketika bagaimana Oscar dengan putus asa terus berusaha untuk menjalankan misi ini untuk bisa menghidupi anak dan istrinya meski rintangan yang dijalani tidak pernah habis. Banyak yang harus dikorbankan dan film menunjukkan banyak sisi gelap manusia yang kontras.
Godspeed
Film ini merupakan produksi Taiwan, negara yang terkenal akan series-seriesnya yang seru. Ternyata Taiwan juga bisa memproduksi film genre dengan apik lewat Godspeed ini. Film noir ini dibalut dengan humor gelap dan menceritakan kisah dua orang dengan karakter yang unik dan saling bertentangan. Dimana mereka menemukan diri mereka ada disuatu perjalanan menuju neraka. Na Dow adalah seorang penjual narkoba yang ditugaskan untuk mengantar narkoba ke selatan pulau. Xu merupakan seorang supir taksi yang berasal dari Hong Kong. Dia tidak peduli dengan apa yang dibawa Na Dow asalkan dia bisa mendapat uang dengan menawarkan jasa untuk membantu mengantar Na Dow. Film ini dikemas dengan narasi kompleks namun tetap diselipkan berbagai humor gelap dan sinister.
Have A Nice Day
Film animasi ini menceritakan kisah tentang seorang anggota gangster kelas bawah yang mencuri sekantong uang dari bosnya untuk bisa membayar biaya operasi plastik kekasihnya. Dalam perjalanannya ia menemukan berbagai rintangan dimana ia terlibat dalam kekerasan. Serta harus berurusan dengan orang-orang yang haus uang lainnya yang ingin merebut uang tersebut. Film animasi genre noir ini memiliki sinematografi yang cukup minimalis namun tetap menonjolkan unsur noirnya dengan cukup kuat. Moralitas karakter yang ambigu menambah kompleksitas narasi film ini. Sebenarnya jika dicermati dengan baik maka film ini sangat meghibur. Terutama dengan cara tim kreatif menampilkan karakter utama dan karakter-karakter lainnya. Film ini juga memperlihatkan sisi gelap dibalik pesatnya perkembangan di Cina dan banyak menyasar isu tentang ketidakseimbangan ekonomi, korupsi yang marak terjadi, serta keserakahan.
Angels Wear White
Film ini merupakan film noir Cina yang menggunakan topik yang cukup berat yaitu kekerasan seksual. Dalam film ini diceritakan seorang gadis remaja yang menjadi saksi terjadinya kekerasan seksual pada seseorang. Hal ini membuat dia tertarik untuk mencari keadilan. Mia yang merupakan karakter utama di film ini merupakan gadis 15 tahun yang masuk dalam kategori kelas 2 penduduk Cina artinya dia termasuk dalam keluarga yang kurang beruntung secara ekonomi. Dia tidak memiliki dokumen resmi yang lengkap sehingga dia hanya bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan ilegal di sebuah hotel.
Suatu malam seorang pria paruh baya membawa dua anak sekolahan dan menyewa dua kamar. Kemudian pria itu melakukan pelecehan dan Mia menyaksikannya melalui kamera keamanan. Mengingat statusnya, dia ragu untuk bersaksi ke polisi. Cerita berlanjut bagaimana Mia dan seorang pengacara terus bertemu jalan buntu dalam mencari ekadilan. Film ini banyak mengeksplor tentang korupsi, kekerasan seksual, ketidakadilan sosial dan ekonomi, sistem patriarki yang toxic, serta penyalahan korban.
The Wild Goose Lake
Film noir Cina ini dirilis pada tahun 2019 dan disutradarai oleh Diao Yinans. Film yang mendapat respons positif dari industri perfilman Cina ini menceritakan seorang anggota gangster yang melarikan diri setelah menembak seorang anggota polisi di Wuhan. Alur film ini dimulai santai namun semakin intens dan memperlihatkan banyak adegan kekerasan. Kesan noirnya juga cukup kental dimana banyak ditampilkan adegan-adegan hujan di malam hari, asap rokok, dan kebingungan yang dialami karakternya.
Alur cerita penuh dengan kebingungan mengenai siapa yang melakukan apa ditambah ada karakter wanita yang menambah misteri dimana ia memiliki peranan penting bagi karakter pria utama meskipun karakter wanita ini tidak bisa dibilang sosok femme fatale seperti yang sering muncul pada film noir. Latar yang suram dan ditambah dengan polisi yang gigih, prostitusi, kejahatan, hingga saksi yang tidak bersalah semua dibingkai dalam alur cerita yang intens, menegangkan, gelap, dan misterius.
Baca Juga : Rekomendasi Film Anime Bertema Noir