Remote-Shift – Sejak lama Jepang memang sudah terkenal sebagai pusatnya industri seni gambar, bahkan jauh sebelum industri perfilman mulai menjamur seperti sekarang. Jejak awal seni gambar di Jepang tertuang dalam berbagai macam series manga atau komik, biasanya komik berisi cerita cerita singkat yang tentunya penuh humor. Seiring waktu, mulailah cerita cerita dalam komik dikembangkan menjadi sebuah series dengan genre comedy khas Jepang, seperti Doraemon dan Crayon Shin-chan.

Semakin kompleksnya teknologi, Jepang juga berani mengembangkan film comedy animasi yang ditayangkan di layar lebar ataupun di platform digital streaming lainnya. Setiap film comedy animasi yang rilis, memiliki ciri khasnya lawakannya masing masing, seperti celetukan kocak, tingkah konyol, atau bahkan situasi yang menjebak.

Rekomendasi Film Comedy Animasi Paling Hits di Jepang

Film comedy animasi di Jepang tidak hanya menawarkan lawakan receh saja, melainkan kita juga bisa belajar banyak hal dari para karakternya. Seperti pantang menyerah walaupun kita sering kali menghadapi situasi sulit dalam hidup. Perpaduan antara dialog kocak dengan pesan kehidupan yang tersirat di dalam film comedy animasi menjadi sebuah inovasi yang unik. Berikut rekomendasi film comedy animasi paling hits di Jepang:

Hataraku Saibou

Film ini dikenal juga dengan judul Cells at Work. Secara garis besar kita akan dibawa masuk ke dalam tubuh manusia, dan kita bisa melihat beragam sel tubuh yang saling bekerja sama demi menjaga keseimbangan sistem imunitas tubuh manusia agar tetap sehat. Film ini menampilkan aktivitas sel yang bekerja. Tetapi uniknya setiap sel berwujud manusia dengan warna dan ukuran yang menyesuaikan ciri khas dari masing masing sel. Ada beragam sel tubuh yang diceritakan dalam film, tapi yang sering muncul ada 3 jenis sel.

Ada Sel darah merah bernomor AE3803, ia adalah sel baru jadi masih sering melakukan hal ceroboh saat bertugas mengantar oksigen dan nutrisi. Sehingga ada Sel darah putih berkode U1146, ia selalu berpapasan dengan sel darah merah yang ceroboh itu dan membantu melindunginya dari serangan bakteri, virus, atau parasit yang masuk ke tubuh. Kita juga bisa melihat keping trombosit dalam wujud anak anak kecil yang suka berbaris dan kemampuan mereka untuk merajut jaring obat. Serangan bakteri, virus, dan parasit juga dibuat semirip mungkin dengan wujud aslinya di dunia nyata. Film ini tidak hanya mengundang gelak tawa, namun juga mengajarkan kita untuk memahami tubuh kita sendiri.

Spy X Family

Film ini diangkat dari serial manga yang menceritakan keluarga palsu yang berada dalam misi perdamaian dan harus memata matai seseorang. Agen bernama Twilight memiliki nama samaran Loid, ia terpaksa harus mengganti identitas pribadinya demi keberhasilan misi. Selain itu, ia nekat mengadopsi anak dari panti asuhan yang bernama Anya. Ia tertarik dengan pribadi Anya yang tampak cerdas dan berbeda dengan anak lain yang seumuran dengannya. Demi melengkapi penyamaran, Loid memutar otak dan ia bertemu dengan wanita lajang bernama Yor lalu menjadikannya sebagai istri. Yor yang dalam keadaan putus asa karena didesak oleh keluarganya untuk segera menikah pun akhirnya menerima tawaran Loid. Loid kira semuanya berjalan mulus sesuai rencana awal, tapi ternyata Anya dan Yor menyimpan rahasia mereka. Film ini mengajarkan kita bahwa kehidupan berkeluarga pasti ada suka dan duka, walau bagaimanapun setiap masalah bisa dilalui bersama.

Aggretsuko

Film ini menceritakan seekor panda merah betina bernama Retsuko, ia bekerja di perusahaan ternama di Jepang sebagai akuntan. Seperti orang dewasa pada umumnya, ia seringkali menghadapi masalah hidup yang beragam. Bos yang selalu menuntut, rekan kerja yang tidak mau kalah, membuat beban pekerjaan seolah tak akan ada habisnya. Untuk menghibur diri sendiri, ia sering pergi berkaraoke, dan sebenarnya menjadi penyanyi adalah salah satu impiannya. Ia harus memendam impian itu demi realita hidup yang ada. Sebagai betina lajang berusia 25 tahun, ia berani mengambil keputusan terbesar yaitu menikah. Tidak disangka, hal itu beriringan dengan naiknya posisi Retsuko menjadi manajer akuntan di kantor. Film ini tidak cocok untuk anak anak, karena mengandung celetukan yang mengarah ke hal hal seksual. Disisi lain kita bisa melihat perjuangan hidup Retsuko yang bahkan rela memendam impiannya.

Waspadai dan Ketahui Sisi Gelap Dari Film Comedy Animasi

Siapa sangka di balik film comedy animasi sangat lucu dan menyenangkan. Ternyata ada beberapa sisi gelap yang jarang sekali disadari oleh para penonton. Berikut ini sisi gelap film comedy animasi yang harus diwaspadai:

Imajinasi Berlebihan

Keseruan dalam alur film comedy animasi seringkali membuat kita lupa bahwa semua yang ada di dalamnya hanyalah khayalan yang telah dirancang oleh sang animator. Terlalu banyak dan terlalu sering menonton film comedy animasi juga secara tidak sadar membuat kita seolah menjadi tokoh utama dalam film tersebut. Seperti berkhayal bisa memata matai orang atau menjadi penyelamat dunia.

Mempengaruhi Kemampuan Penglihatan

Terlalu banyak menonton film comedy animasi sampai lupa waktu juga bisa mempengaruhi kondisi mata kita. Hal tersebut terjadi karena sinar biru dari layar tablet, televisi, smartphone dan lainnya yang kita tatap bisa mengganggu keseimbangan kondisi di dalam mata kita. Terlalu banyak terpapar sinar biru juga bisa membuat kita sulit tidur, karena tubuh kita akan sulit membedakan siang dan malam dari keberadaan sinar matahari secara alami. Selain itu, mata yang kurang berkedip juga dapat menyebabkan kelelahan mata hingga iritasi ringan. Dampak lanjutan yang paling parah adalah dapat menyebabkan mata menjadi minus. Yaitu kondisi dimana mata kita tidak bisa melihat objek yang letaknya jauh dari mata.

Terdapat Adegan yang Tidak Pantas

Seringkali film comedy animasi tercampur dengan bumbu bumbu humor seks ataupun humor kekerasan, seperti memukul atau menendang. Kemudian diiringi dengan gelak tawa dari para karakter lainnya. Jika kita terlalu sering melihat hal seperti itu, maka besar kemungkinan diri kita menjadi terbiasa dan menormalisasikan hal tidak baik itu. Kita akan cenderung kehilangan empati dengan orang lain. Bisa jadi juga kita sering melakukan adegan adegan humor tersebut di kehidupan nyata tanpa kita sadari. Selain itu, beberapa lelucon sering menggunakan celetukan dan bahasa yang tidak sopan. Bisa saja celetukan itu ditiru oleh para penonton usia anak anak yang menonton sendirian, karena bagaimanapun anak adalah penyerap dan peniru terbaik.

Malas Bersosialisasi

Terlalu sering menonton film comedy animasi bisa membuat kita lupa waktu untuk berinteraksi dengan orang orang sekitar kita. Kenyamanan yang ada di dalam rumah akan membuat kita malas bertemu dengan orang lain di luar rumah.

Baca Juga : 5 Candi yang Paling Terkenal di Jawa Tengah