Remote-Shift – Mitologi populer korea, Mengeksplorasi mitos dan cerita rakyat Korea sangatlah menyenangkan karena mereka lebih dari sekadar cerita, telah bertahan sepanjang masa dan terus membentuk pemahaman kita saat ini. Narasi-narasi kuno bukanlah sekadar legenda namun merupakan harta budaya yang mengungkap kekayaan dan keragaman budaya Korea. Mereka menghidupkan dunia tempat alam, manusia, dewa, dan roh yang saling bersilangan.

Rekomendasi Mitologi Populer Korea Yang Sering Jadi Inspirasi Film Dan Drama

Film dan drama Korea selalu menarik perhatian penonton karena penceritaan yang unik ditambah dengan akting para aktornya yang selalu bisa menunjukkan sisi emosional dengan baik. Berikut adalah beberapa film dan drama Korea yang mengandung unsur-unsur mitologi populer:

Along with the Gods 1: The Two Worlds

Ini adalah sebuah film epik mitologi Korea yang meraih kesuksesan besar di Korea Selatan, menarik lebih dari 10 juta penonton. Film ini menyajikan pandangan imajinatif tentang kehidupan setelah kematian, digambarkan sebagai ruang sidang tempat orang yang meninggal menghadapi pengadilan. Film ini secara kreatif memadukan mitologi kepercayaan tradisional Korea tentang kehidupan setelah kematian dengan efek khusus modern, memberikan penggambaran kehidupan setelah kematian yang menakjubkan dan inovatif secara visual.

Cerita dimulai dengan petugas pemadam kebakaran Kim Ja-hong, yang meninggal secara heroik dalam kebakaran dan dikawal ke kehidupan setelah kematian oleh tiga jeo-seung saja (malaikat maut), Kang-rim, Hae-won-mac, dan Deok-chun. Di akhirat, kematian Ja-hong yang tanpa pamrih dianggap mulia, memberinya kesempatan untuk bereinkarnasi. Namun, jalan ini penuh tantangan. Ia harus melewati tujuh ujian dalam waktu 49 hari, masing-masing berdasarkan dosa yang berbeda menurut kepercayaan rakyat Korea dan ajaran Buddha. Ujian-ujian ini menguji berbagai aspek moralitas manusia.

Dalam Along with the Gods 1: The Two Worlds, kehidupan dan tindakan protagonis Kim Ja-hong diteliti secara saksama, mendorong penonton untuk berpikir mendalam tentang moralitas manusia dan tanggung jawab kita setelah kematian.

Film ini mengeksplorasi tema-tema penting seperti moralitas, keselamatan, dan kekuatan abadi ikatan keluarga dan persahabatan. Film ini mengajak penonton untuk merenungkan kehidupan, kematian, dan apa yang benar-benar penting. Ini adalah tontonan penting bagi mereka yang menyukai perpaduan antara aksi, mitologi, dan fantasi. Selain nilai hiburannya, film ini menawarkan kesempatan bagi penonton untuk melakukan introspeksi dan mempertimbangkan kehidupan dan nilai-nilai mereka sendiri.

Along with the Gods 2: The Last 49 Days

Ini merupakan sekeul dari film “Along with the Gods 1: The Two Worlds.” yang melanjutkan kisah akhirat. Sekuel ini menggali lebih dalam kompleksitas kehidupan manusia, kematian, dan hubungan di antara keduanya. Seperti film pertama, film ini menata ulang kepercayaan rakyat dan mitologi tradisional Korea dalam latar fantasi modern yang memukau secara visual. Film ini tidak hanya membangun elemen fantastis dari bagian pertama tetapi juga menggali misteri yang belum terpecahkan, takdir, dan persahabatan, yang membuat ceritanya semakin menarik.

Film ini menampilkan kembalinya tiga jeo-seung saja (malaikat maut) – Kang-rim, Hae-won-mac, dan Deok-choon. Mereka menjalankan misi untuk membantu reinkarnasi Kim Su-hong, diperankan, saudara laki-laki Kim Ja-hong yang sempat disebutkan dalam film pertama. Su-hong, yang meninggal secara tidak adil dan berubah menjadi roh jahat, berusaha menyelesaikan masalahnya yang belum terselesaikan. Selama pencarian ini, para malaikat maut bertemu dengan Dewa Seongju, yaitu dewa yang dihormati dalam kepercayaan rakyat Korea yang dikenal karena melindungi rumah.

Film ini mengungkap rahasia di balik kematian Su-hong yang tidak adil dan sejarah jeo-seung saja yang terlupakan. Sekuel ini memperluas dunia mitologis yang diperkenalkan dalam film pertama. Menambah kedalaman karakter, terutama para malaikat maut, dengan menjelajahi masa lalu mereka. Sekuel ini bukan sekadar hiburan, namun juga menawarkan wawasan mendalam tentang kehidupan, kematian, dan hubungan antarpribadi. Film ini melampaui genre fantasi untuk memberikan pemahaman mendalam tentang budaya dan tradisi Korea, menawarkan pengalaman menonton yang unik dan bermakna bagi semua penonton.

The Devil (Ahkkwi)

Tontonan ini membawa Anda ke dunia yang gelap dan misterius, yang mengeksplorasi tema-tema psikologis dan sosial yang mendalam. Sepanjang drama, akan dijumpai berbagai elemen cerita rakyat Korea, dewa-dewi, dan roh.

Cerita ini berkisar pada Koo San-young, yang mulai mengalami kematian yang tidak dapat dijelaskan di sekitarnya dan mendengar suara-suara yang menggoda dan mengancam setelah menerima relik ayahnya. Yeom Hae-sang, adalah seorang profesor cerita rakyat dengan kemampuan untuk melihat hantu. Ia menyelidiki kematian-kematian aneh ini dan menemukan bahwa San-young dirasuki oleh Ahak-kwi, istilah dalam bahasa Korea yang merujuk pada hantu jahat.

The Devil adalah sebuah cerita seru misteri ilmu gaib yang ditulis oleh Kim Eun-hee. Yang dikenal karena karyanya dalam serial-serial terkenal seperti Jirisan, Kingdom, dan Signal. Drama ini menyelami dunia hantu Korea, mengeksplorasi tema hasrat dan kebencian manusia melalui sudut pandang cerita rakyat. Memahami elemen mitologi Korea ini dapat meningkatkan pengalaman menonton yang menambah kedalaman dan keseruan pada drama ini.

Goblin (Doggaebi)

Drama ini membawa Anda ke dunia tempat kehidupan modern dan do-ggae-bi (goblin) mistis dari cerita rakyat Korea bertemu, menciptakan narasi yang kaya emosi dan mempesona. Tokoh utama dalam Goblin adalah do-ggae-bi abadi bernama Kim Shin. Dulunya seorang jenderal pemberani di Dinasti Goryeo, ia dikhianati dan berubah menjadi goblin. Hidup selama lebih dari 900 tahun, ia mengetahui bahwa keabadiannya hanya dapat diakhiri oleh pengantin goblin, yang memiliki kekuatan untuk mencabut pedang yang tertancap di tubuhnya. Drama ini mengikuti perjalanan Kim Shin untuk mendapatkan cinta sejati dan perjuangannya untuk menerima takdirnya.

Ji Eun-Tak adalah pemeran utama wanita dengan kemampuan khusus untuk melihat hantu, sebuah anugerah yang mempersulit hidupnya. Takdirnya menjadi terikat dengan takdir Kim Shin, yang menyebabkan perubahan signifikan dalam kehidupan mereka berdua.

Goblin memadukan unsur-unsur cerita rakyat tradisional Korea ke dalam narasinya. Do-ggae-bi dalam cerita korea biasanya digambarkan sebagai makhluk nakal dengan kekuatan supranatural. Namun ia direpresentasikan dalam latar modern di drama ini. Karakter terkenal lainnya adalah Wang Yeo, seorang jeo-seung saja (malaikat maut) dan teman Kim Shin. Yang membantu membimbing jiwa ke akhirat, sebuah konsep yang berakar kuat dalam cerita rakyat Korea.

Baca Juga : Film Mitologi Memukau Dengan Unsur Sejarah